Begitu juga kalau berada di area publik atau saat dihadapan orang banyak; orang jogja selalu berusaha mengecilkan volume suaranya agar tidak mengganggu orang lain.
Satu hal lagi; saat berada di jalan dan ingin menanyakan suatu tempat atau alamat yang tidak di ketahui; sebelum bertanya orang Jogja jaman dulu selalu turun dari kendaraan yang ditumpangi terlebih dahulu baru kemudian menanyakan secara baik-baik.
Berbeda dengan dahulu; sekarang, terutama dengan anak anak mudanya kebanyakan sudah tidak punya unggah ungguh dan tepo sliro; saat bertanya; kalau sedang mengendarai sepeda motornya; kok turun dari motornya; mematikan mesinnyapun kadang tidak dilakukannya; sehingga yang ditanyapun kadang merasa terganggu karena berisiknya mesin motor yang tidak dimatikan. Inikah unggah ungguh anak Jogja jaman sekarang ?
Begitu pula dengan perlengkapan motor anak muda Jogja sekarang; sungguh membuat orang lain jadi tidak nyaman bahkan bisa membuat kepala ini jadi pening. Lihat saja suara knalpot yang meraung-raung karena di "blombong"; tidak saja memekakkan telinga tapi udara dari knalpot tersebut juga kadang menampar muka kita ...
Hanya sampai sejauh itukah tepo sliro orang Jogja jaman sekarang ?
Untuk mendesain motor dan memodifikasi sih boleh-boleh saja; bahkan banyak kok orang senang kalau melihat motor didesain dan dimodifikasi secara apik. Tapi kalau Knalpot di blombong ...?
Atau apakah sebaiknya kita serahkan saja pada Bapak Polisi untuk menindak - secara tegas - hal-hal yang bisa membuat kenyamanan orang lain terganggu dengan aturan-aturan hukum yang berlaku ?
Tapi; sudah sebegitu mendesakkah aturan hukum diterapkan untuk hal diatas sebagaimana juga dilakukan didunia Barat ?
Tidakkah ini bisa diselesaikan dengan pendekatan budaya timur dan kearifan lokal ? Semacam budaya unggah ungguh dan tepo sliro ?
!@#%&(()__%$2 ....???
Ing Ngarsa Sung Tulada
Ing Madya Mangun Karsa
Tut Wuri Handayani
(Ki Hajar Dewantara)
Taman Siswa Bukanlah Sekolah yang Istimewa; tapi disanalah budi pekerti diajarkan
( Butet Kertarejasa ; Kakak kelas dan sumber inspirasiku)
Komentar :
Posting Komentar