Festival Wayang Indonesia 2008 di TBY

Kamis, 04 Desember 2008

Festival Wayang Indonesia 2008 di TBY

Festifal Wayang Indonesia (FWI) 2008 akan diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada tanggal 13 hingga 15 Desember 2008.
Festival ini rutin digelar oleh Pepadi(Persatuan Pedalangan Indonesia) setiap 3 tahun sekali. Menurut Ketua Umum Pepadi, Ekotjipto yang berkantor di sekretariat Baparda, Jl Malionoro No 56 Jogja;kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong upaya pelestarian wayang serta pedalangan.
Setidaknya 18 dalang dari 18 propinsi akan mengikuti perhelatan ini. mereka berasal dari DIY, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten dan Papua.
Sedangkan kisah wayang yang diangkat berkriteria masih digemari masyarakat dan didukung banyak seniman.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Festival Wayang Indonesia 2008 di TBY”

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (RSS)

Blog ini berisi tentang segala peristiwa dan kejadian di Jogja yang (sempat) terekam.

Juga tentang perkembangan dan pergeseran budaya akibat pengaruh luar yang sangat "multi-efek".
Selain hal tersebut masalah kurangnya ruang publik yang bisa dinikmati dengan nyaman juga merupakan persoalan lain.

Dan tak kalah pentingnya, masalah berjibunnya sampah visual berupa baliho dan iklan-iklan besar lainnya adalah bagian tersendiri yang selalu men terror kita sepanjang hari saat kita sedang melakukan kegiatan keluar rumah.

Blog ini berusaha mengulas semua itu dengan berbagai potret kehidupan sosial dan budaya masyarakat Jogja yang semakin hiruk-pikuk; bukan hanya hiruk-pikuk masalah berdirinya mall-mall dan juga hiruk-pikuk kaum urban yang banyak memenuhi perempatan jalan-jalan sebagai kaum penjaja asongan maupun pengemis melainkan juga hiruk pikuk nya lalu lintas Jogja yang semakin semrawut, beradu menang bak rimba yang berpindah di jalan raya!

Meskipun demikian isi blog ini tidak hanya terbatas pada perkembangan dan dinamika sosial dan budaya saja akan tetapi juga tentang geliat perekonomian rakyat kecil; pelayanan kesehatan masyarakat serta pelayanan umum yang lain .
Juga, perkembangan pelayanan publik dari satu pengemban tugas/penentu kebijakan yang satu ke pengemban tugas yang berikutnya dengan dinamika perkembangan pemikiran masing-masing pemangku jabatan yang bisa langsung kita nilai sebagai sejarah yang menjadi catatan untuk anak cucu kita tentang bagaimana mereka berani melakukan yang terbaik atau hanya sekedar ingin mendapatkan "kursi" empuk tanpa bersedia mersepon "apa" sebenarnya keinginan warganya ...

datasolusindo@yahoo.co.id/