Begitu juga pagi tadi Minggu tanggal 18 januari 2009; rutinitas pasar tiban atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Jogja sebagai "Sunday Morning" terlihat dipadati oleh warga Jogja baik itu pengunjung maupun para pedagang.
Mengenai pengunjung bisa dipilah menjadi beberapa, antara lain; hanya sekedar melihat-lihat; hanya sekedar makan-makan tapi ada juga yang memang menyempatkan diri untuk berekreasi sambil berbelanja plus ditambah sekalian makan-makan.
Mengenai pedagang; banyak macamnya; mulai dari yang sekedar menjajakan masalah urusan perut saja (Makanan) sampai dengan pakaian dan asesoris lainnya.
Selain para pedagang; lokasi "Sunday Morning" juga dilengkapi dengan berbagai hiburan dari beberapa grup musisi yang berada dalam satu lokasi yang permanen. Mereka bermain musik dan bernyanyi sambil meletakkan kotak di depan mereka; mirip dengan para pengamen dunia "barat".
Dari sekian banyak para pencari rejeki; ada salah satu yang sempat saya pantau lebih dekat. Mereka adalah para penjual jasa transportasi kuda dan Dokar.
Penjual Jasa transportasi kuda yang berjumlah sekitar 8 orang tersebut; menjual jasa mereka sekali putar penunggang kuda dibebani biaya Rp 5000,-
Para penjaja (transportasi) kuda ini punya kesepakatan untuk tidak asal menaikkan penumpangnya; melainkan harus bergantian sesuai dengan gilirannya; sehingga bila kita atau pemakai mau memakai kuda yang gagah; padahal belum urutannya; ya harus sabar setelah urutannya tiba.
Mengenai "jam kerja mereka" ; biasanya hanya sampai sekitar Jam 10.30 WIB. Dan selama jam kerja tersebut; masing-masing bisa mendapatkan sekitar 10 - 12 penumpang yang berarti selama itu mereka mendapatkan uang sebesar Rp 60.000,-
Lain halnya dengan para penjaja dokar; meskipun sekali naik/putar mereka juga memasang tarif yang sama; tetapi frekwensi pemakai dokar lebih banyak dari pada penjaja transportasi kuda.
Rata-rata mereka melayani sekitar 40 kali, sehingga bila dihitung adalah sebesar Rp 200.000,-
Karena sebulan hari Minggu nya ada 4 maka pendapatan mereka di lokasi Sunday Morning ini sekitar Rp 800.000,-
Bila pada hari Minggu para penjual jasa dokar untuk rekreasi ini beroperasi di sekitar Bulevard Gajah Mada; maka selain hari tersebut mereka beroperasi di Alun-alun Selatan pada setiap sore. Pendapatan mereka berkisar Rp 60.000 setiap harinya. Maka bila dihitung selama sebulan adalah Rp 60.000 X 24 = Rp 1.440.0000
Dan bila kemudian kita total selama sebulan adalah Rp 800.000,- + Rp 1.400.000,- = Rp 2.2000.000,-
Meskipun demikian mereka tidak terlepas dari beban biaya untuk perawatan kuda.
Untuk perawatan kuda; mereka mengeluarkan uang sebesar Rp 8000,- perhari untuk memberi makanan; atau sekitar Rp 240.000,- perbulan
Nah Anda jadi tahu kan hasil akhirnya ?
Jumlah yang sudah lebih dari cukup untuk ukuran pendapatan/UMR di Jogja.
Terlepas dari semua itu inilah berkah bagi rakyat kecil (penjual jasa dokar) atas keberadaan Sunday Morning dan aktifitas Alun-alun Selatan sebagai tempat rekreasi kelas rakyat yang "Murah Meriah".
Komentar :
Posting Komentar