Minggu, 17 Oktober 2010
Ironis, Banyak Sampah Bertebaran di Pusat Kota Jogja
( “Di Monumen yang indah ini; kok banyak sampah yang bertebaran to … “ kata anak-anak pecinta lingkungan.)
.
.
Minggu Tanggal 17 Oktober 2010 setelah gowes
dalam rangka hari pangan sedunia dengan route memutar kota Jogja dengan
start Kepatihan dan Finish di JEC, saya langsung menuju Jl Abubakar Ali
atau di ujung Malioboro sebelah utara untuk mengikuti kegiatan yang
diselenggakan oleh Fokal dan WALHI.
Fokal
yang merupakan kependekan dari Forum Keluarga dan Anak cinta Lingkungan
adalah sebuah kelompok pecinta lingkungan yang baru saja dibentuk pada
tanggal 8 Agustus 2010 dan diketuai oleh Ibu Dra. Ning Raswani Apt
Setelah
terbentuk; sebenarnya banyak agenda yang ingin dikerjakan; hanya saja
karena saat itu bersamaan dengan datangnya bulan Puasa maka baru pada
tanggal 17 Oktober 2010 Fokal mengadakan kegiatan berupa pemungutan
sampah di sepanjang Malioboro.
Meskipun
demikian sebenarnya sebelum kegiatan ini; pertemuan rutin selalu
diadakan untuk membuat sebuah perencanaan kegiatan; tentu saja kegiatan
yang berbentuk cinta lingkungan.
Mengapa memakai nama Fokal ? Kok kelihatannnya agak lucu … Fokal dan bukan Vokal … J
Seperti
diakui oleh Ibu Ning, karena sangat sulit untuk membuat sebuah nama
yang pas maka ya nama Fokal itulah yang digunakan; sedangkan ketika
ditanya kenapa kok dalam singkatannya ada kata Keluarga dan Anak;
bukankah anak adalah sudah merupakan bagian dari keluarga ?
Menurut
Ibu Ning; walaupun sudah ada kata keluarga; karena forum ini lebih
ditekankan pada pendidikan usia dini yaitu pada anak maka Anak tetap
dimasukkan dalam kata tersebut sedangkan (seluruh) keluarga yaitu Bapak
dan Ibu diharap tetap akan selalu mendampinginya dalam setiap kegiatan
anak tersebut.
.
.
.
Kembali berbicara pada kegiatan memunguti sampah
di Sepanjang Malioboro; kegiatan diawali dengan berkumpulnya sekitar
belasan anak-anak bersama kedua orang tuanya dan sekitar 15 anggota
WALHI Jogja yang dipimpin langsung oleh ketuanya yaitu Bapak Suparlan di
Jl Abubakar Ali untuk kemudian setelah di koordinasi sebentar para
“Anak” pecinta lingkunganpun segera bergerak bersama keluarganya
menyusuri jalan sepanjang Maliobro hingga Depan Gedung Agung. Di
sepanjang jalan Beberapa anak membawa spanduk bertuliskan “ Kurangi
Sampah” dan sisanya lagi bersama orangtuanya masing-masing memunguti
sampah yang tercecer di sapanjang Malioboro dengan memakai
kantong-kantong sampah yang telah disediakan; dan apabila kantong
tersebut sudah dirasa berat maka segera dipindah di sejumlah gerobak
sampah yang memang sudah disediakan oleh WALHI.
Karena
menyusuri jalan sepanjang Malioboro bukanlah jarak yang dekat; maka
demi menjaga stamina; kadang ditengah perjalanan berhenti sejenak sambil
diajak bernyanyi ataupun meneriakkan yel-yel “Salam Lestari!!!” secara
dengan cara sahut menyahut; demikian sehingga tanpa terasa sampai juga
ke akhir tujuan; yang ternyata tanpa terasa bisa dilalui oleh anak-anak
dengan hati gembira; itu terbukti ketika sampai di depan Monumen
Serangan Oemoem 1 Maret; tatkala ada beberapa anak melihat pelatarannya
banyak bertebaran sampah; mereka ingin memunguti dan mebersihkannya
lagi; hanya saja karena memperkirakan jumlah sampah dan jumlah anaknya
sangat tidak sebanding atau terlalu banyak sampahnya maka mereka tidak
diijinkan melakukannya; mereka merasa kasihan dan tidak tega bila
melihat anaknya kelelahan sehingga nantinya bahkan berdampak pada
kegiatan selanjutnya. Namun anak-anak tetap mendesak sehingga mereka
akhirnya mencoba juga untuk masuk melalui pintu samping. Hanya saja
untungnya pintu tidak bisa dibuka maka mereka tidak jadi melakukannya …
Namun
demikian; anak-anak tidak menyerah juga; dengan hanya memakai
tangan-tangan kecil dan pendek mereka; mereka mencoba meraih beberapa
sampah yang agak dekat melalui lubang jeruji-jeruji pagar …. Ah, sebuah
pemandangan yang patut jadi contoh bagi kita semua …
Satu
hal lagi yang membuat hati saya tersentak yaitu tatkala anak-anak
melihat banyak sampah bertebaran disana mereka mengatakan : “ Pak, di
monument SO1 yang indah ini kok banyak sampah bertebaran to … “
Nah ! Loh … Ironis bukan ?
.
.
Dan kegiatan tersebut diakhiri dengan cuci tangan dengan memakai bahan anti kuman; makan-makan dan foto-foto bersama … J
.
Note:
Karena
Anggota Forum keluarga dan Anak Cinta Lingkungan ini masih sedikit maka
belum bisa menjangkau kegiatan-kegiatan yang besar; namun demikian
walaupun anggotanya baru sedikit anak-anak tetap merasa senang melakukan
kegiatan ini; dan ada beberapa cara khusus untuk membuat anak-anak
merasa senang yang antara lain adalah pembagian kaos baru pada mereka
saat sebelum keberangkatan mereka memunguti sampah; kaos dengan tulisan :
"Forum Keluarga dan Anak Cinta Lingkungan" pada sisi atas sedangkan
dibagian bawah bertuliskan " Dari Keluarga Pulihkan Indonesia"
Dan menurut ketua Fokal; walaupun baru sedikit; tetap harus dimulai; karena kalau tidak sekarang; mau kapan lagi ?
Nah;
bagi Anda yang merasa tergerak dan ingin bergabung silahkan menghubungi
Ibu Ning dengan Kontak HP : 088802759285 atau bisa langsung bergabung
pada Hari Minggu tanggal 24 Oktober 2010 Jam 13.00 bertempat di Taman
Pintar. Acaranya adalah diskusi dengan topik lingkungan pada umumnya dan
wacana akan digulirkannya "Arisan Sampah"
Monggo ... :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HL Kompasiana | 18 October 2010 |
06:10
http://green.kompasiana.com/limbah/2010/10/18/ironis-banyak-sampah-bertebaran-di-pusat-kota-jogja-292817.html
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
Komentar :
Posting Komentar