Berbekal postingan dari admin yang berjudul Bagikan Tips-mu, Menangkan Ponselnya yang antara lain bahwa kita diminta untuk berbagi tips tentang :
- Aktifitas Menulis (proses mencari inspirasi, menumpahkan ide dalam tulisan, hingga menyampaikannya pada pembaca)
- Citizen Journalism (aktivitas seputar reportase warga, mulai dari pengumpulan informasi hingga penyajian reportase)
- Blog (jurus-jurus SEO, memaksimalkan peluang blog untuk mudah diakses calon pembaca dengan cara-cara yang etis dan mengutamakan kenyamanan pembaca).
saya mencoba untuk berbagi tips juga dengan Anda semua tentang hal diatas, terutama tentang Citizen Journalism.
.
Aktifitas Menulis
Untuk tips pertama kalau saya tidak salah mengartikan yang dimaksud admin adalah bahwa hal ini berkaitan dengan aktifitas menulis yang melibatkan kepiawaian kita memadukan imajinasi dan otak secara sinkron sehingga dengan gabungan keduanya kita bisa mencari sebuah inspirasi yang menghasilkan berbagai karya antara lain sebuah puisi, cerita pendek dan bahkan sebuah opini yang bagus.
Untuk hal yang pertama ini saya belum menguasai dikarenakan selain seperti yang saya tuliskan di bawah foto profil saya bahwa walaupun saya suka menuangkan ide dalam bentuk tulisan tapi saya bukanlah orang yang pandai dan punya waktu untuk menulis.
Menulis puisi ataupun cerita pendek, bagi saya adalah sebuah pekerjaan yang memerlukan tenaga extra, baik itu konsentrasi, imajinasi maupun pikiran segar; apalagi masalah opini; kecerdasan adalah faktor utama yang tidak (belum?) saya punyai ... he .. he ..
.
Blog
Begitu juga untuk tips yang ketiga tentang blog; walaupun saya punya blog dan web tapi untuk jurus-jurus memaksimalkan blog seperti yang diuraikan oleh admin diatas, saya betul-betul belum menguasai hal tersebut secara maksimal, walaupun saya juga tahu bahwa aktifitas blog dan web tidak hanya sekedar untuk aktifitas hobi saja melainkan juga aktifitas yang bisa menghasilkan uang; bahkan sebuah penghasilan dari Web bisa melebihi penghasilan saya sebagai pegawai.
Untuk masalah blog saat ini saya sedang dalam taraf belajar sambil membuka jalan sebagai persiapan pensiun saya, agar kedepan bisa mempunyai kegiatan yang juga menghasilkan. Maka untuk tips yang ketiga ini saya juga belum bisa berbagi
.
Jadi untuk postingan saya kali ini saya hanya ingin berbagi tips tentang Citizen Journalism yang menurut saya tidaklah begitu sulit karena aktifitas tersebut selain (lebih) mudah, juga sejalan dengan aktifitas saya seharí-hari diluar pekerjaan saya, yaitu aktifitas di komunitas maupun aktifitas mencari berita yang sedang "hangat" ataupun juga aktifitas yang memang "perlu" disajikan kepada masyarakat sebagai bahan pencerahan sehingga setelah membaca nanti diharapkan bisa mendapat inspirasi dan mempraktekkannya dalam kehidupan pribadinya maupun kehidupan lingkungan sekitarnya.
Sebelum berbagi tips, tanpa bermaksud menyombongkan diri; Anda bisa membaca (ulang) beberapa tulisan saya yang kebanyakan adalah berupa Citizen Journalism yang menjadi HL diantaranya adalah :
.
- Gowes sambil membantu korban Merapi ala Paguyuban onthel Djokdja
- Mari gowes di desa wisata yang memang sangat yess
- Fenomena klanting dan putri ayu
- Pejabat Malaysia saja belajar cara mengelola sampah di Jogja
- Ironis, banyak sampah bertebaran di pusat Kota
- Angkat jempol untuk Walikota Jogja
- Kompetisi Janur di sepanjang Malioboro dan parade onthel nasional memeriahkan SO 1 Maret 1949
- Salute to Onthelis! Jogja dan Malioboro jadi Exotic
- Belajar mencintai tanah air secara sederhana
.
Dari berbagai tulisan saya diatas, walaupun tulisan saya tersebut saya masukkan di rubrik wisata, lifestyle dan yang terbanyak adalah green; namun sebagian besar tulisan saya tersebut adalah bersifat reportase. Dan andai saya tidak salah menafsirkan bahwa Citizen Journalism itu adalah betul sebuah tulisan yang berbentuk reportase, maka saya katakan bahwa menjadi Citizen Journalism itu tidaklah sulit. Menjadi Citizen Journalism itu mudah. Atau dengan kata yang sedikit lebih halus, bahwa menjadi Citizen Journalism itu lebih mudah dari pada menjadi seorang yang beraktifitas menulis yang lain; dan itu saya buktikan sendiri bahwa dari semua tulisan saya yang masuk HL (di Kompasiana) sebagian besar adalah sebuah tulisan yang bersifat reportase. Bukan puisi/cerita pendek apalagi opini. .
Tips menghasilkan reportase yang baik
.
Seperti yang tertulis di bawah foto profil saya di Kompasiana, bahwa saya bukanlah seorang yang pandai menulis; tapi mengapa tulisan-tulisan saya bisa menjadi HL ?
Itulah keajaibannya ... he .. he ...
Tapi dimana letak kerahasiaannya sehingga dapat demikian ?
Semua sebenarnya tidak ada rahasianya, karena semua berjalan secara alami. Sebagaimana reportase yang dilakukan orang lain, saya juga melakukan hal yang sama.
Lalu apa bedanya ?
Nah, disinilah yang perlu saya jelaskan secara sederhana saja.
Bahwa sebelum saya menuangkan reportase saya dalam bentuk tulisan, pertama-tama saya harus tahu banyak segala sesuatu tentang obyek reportase, visi dan misinya.
Saya harus menggali berbagai informasi tentang obyek tersebut, jangan sampai saat menuangkan dalam bentuk tulisan tersebut hanya sekedar melaporkan bentuk luarnya saja tanpa spirit yang menyertainya; spirit yang justru paling penting yang bakal menjadi inspirasi bagi banyak orang yang kemudian bisa menjadi sebuah terapan yang dampaknya (barangkali) juga bakal bisa menjadi lebih hebat.
Dan yang tak kalah pentingnya, perlu juga dipikirkan bahwa dalam membuat judul janganlah kita sekedar membuat judul saja, melainkan judul harus mewakili apa yang menjadi tujuan obyek reportase kita, jadi bagi saya judul adalah sebuah rangkuman dari tulisan kita; judul adalah spirit dari sebuah tujuan yang akan dicapai oleh obyek reportase kita.
Sebagai contoh adalah pada tulisan saya yang berjudul :
Dengan sepeda Towil menggerakkan pariwisata dan roda perekonomian desanya; apabila judul ini (hanya) saya tulis Towil dan sepedanya, akan terasa (sangat) lain bukan ?
Begitu juga dengan judul :
Belajar mencintai tanah air secara sederhana, saya tulis di Green School anak-anak diajarkan menanam padi; apakah Anda akan tertarik untuk membacanya ? Kalau tidak tertarik mana mungkin pesan yang saya sampaikan dalam reportase saya bisa tersampaikan. Kalau tidak tersampaikan berarti inspirasi-inspirasi yang bagus dari sumber reportase jadi sia-sia khan ?
Begitu juga dengan judul Pejabat Malaysia saja belajar cara mengelola sampah di Jogja, saya tulis Pejabat Malaysia belajar cara mengelola sampah di Jogja (kata "saja" saya hilangkan) akan sangat besar beda maknanya bukan; karena menurut saya kata-kata "saja" adalah mewakili dari spirit dan tujuan sumber reportase mendatangkan/menerima tamu pejabat yang datang dari jauh/negara lain.
.
Semuanya akhirnya tergantung pada sumber.
.
Dari hal diatas, kalau boleh saya simpulkan sebagai tips menjadi Citizen Journalism yang berhasil adalah, bahwa semua adalah kembali pada sumbernya, kalau sumber reportase kita bagus dan kita bisa menangkap spiritnya serta menuangkannya dalam bentuk tulisan secara pas, maka hasilnya tentu saja akan menjadi sebuah tulisan yang bagus, atau paling tidak tulisan yang bermanfaat dan menginspirasi bagi setiap orang untuk melakukan hal yang sama atau lebih.
Dan inilah yang dinamakan pencerahan
Selamat berpetualang mencari bahan reportase yang mencerahkan.
.
Salam kompasiana.
.
Komentar :
Posting Komentar