Novel lainya seperti Larung adalah merupakan kelanjutan dari Saman,
Dan satu lagi yang cukup membuat kita angkat topi adalah kepekaannya dengan dinamika perkembangan terkini Indonesia termasuk dinamika pembuatan produk Hukumnya; Justina Ayu Utami juga telah menelorkan sebuah Naskah Komedi yang berjudul Sidang Susila. Naskah yang menanggapi tentang adanya RUU Antipornografi dan Pornoaksi yang menurutnya adalah lawakan yang mengerikan. Bukan menggelikan. Karena, lawakan adalah penjungkirbalikan akal sehat atau logika bahasa. Tetapi, kali ini yang dihasilkannya bukanlah kelucuan melainkan kengerian. Karena, lawakan ini kelak bisa dipakai untuk menghukum orang.
Karya penting Naskah Komedi dari Ayu Utami ini juga telah dipentaskan oleh Teater Gandrik di Jakarta dan Yogjakarta pada bulan Februari dan Maret 2008.
Jadi sangat sayang bila Anda melewatkan untuk tidak membaca buku ini, terutama bagi para pemerhati Hukum bahkan pemerhati kaidah berbahasa Indonesia pun!
INI BUKTINYA : PUTUSAN SESAT PERADILAN INDONESIA
Putusan PN. Jkt. Pst No. 551/Put.G/2000/PN.Jkt.Pst membatalkan demi
hukum atas Klausula Baku yang digunakan Pelaku Usaha.
Sebaliknya, putusan PN Surakarta No. 13/Pdt.G/2006/PN.Ska justru
menggunakan Klausula Baku untuk menolak gugatan (karena terindikasi
gratifikasi di Polda Jateng serta pelanggaran fidusia oleh Pelaku
Usaha). Inilah bukti inkonsistensi Penegakan Hukum di Indonesia.
Quo vadis hukum Indonesia?
David
(0274)9345675